Kamis, 29 Juli 2010

BEMJ Pendidikan Dokter Wajib Kaya!

Dalam suatu penyelenggaraan program pada sebuah organisasi dimanapun organisasi itu berada pasti membutuhkan uang. Banyak program yang tidak terlaksana hanya dikarenakan keterbatasan uang. Sehingga dapat dipastikan suatu organisasi tidak akan berjalan jika tidak memiliki uang. Kebutuhan akan uang dalam menjalankan suatu program/acara menjadi suatu keharusan.

Saat ini kita mengenal *proposal*, sebagai suatu jalan untuk mendapatkan uang. Suatu jalan pintas untuk mendapatkan uang dengan memberikan sebuah blue-print kepada pihak yang diharapkan memberi dana (sponsorship). Dikemas dengan menarik dan elegan serta dibawakan secara profesional, dengan harapan mereka dapat memberikan dana untuk program yang kita ajukan.
Jika kita berkaca pada diri sendiri (maksud saya dalam hal ini : BEMJ) bukankah tidak lebih baik dari pengemis dijalanan? Ketika kita akan mengadakan acara kita selalu bertumpu pada pendanaan dari pihak Dekanat dan sedikit banyak dari pihak luar (perusahaan, donatur, atau lainnya). Memang Dekanat memiliki 'uang' yang didapat dari mahasiswa setiap semester dan dialokasikan untuk kegiatan mahasiswa. Akan tetapi menurut saya ini tidak lah cukup untuk membangun sebuah BEMJ yang maju dan bermartabat.

Lalu apa yang harus kita (BEMJ) lakukan ?

Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan saya mendapatkan suatu solusi untuk membangun BEMJ yang kaya. Baik saya akan mulai menjabarkan hasilnya :

Pertama, marilah kita bermimpi suatu saat BEMJ Pendidikan Dokter menjadi suatu organisasi yang dihormati dan disegani. Dihormati dan disegani dikarenakan berhasil membangun organisasi kampus yang kaya! Yang dalam setiap kegiatannya semakin hari - semakin mandiri. Pendanaan didapatkan dari hasil Fund Raising yang efektif dan investasi yang menjanjikan. BEMJ Pendidikan Dokter menjadi BEM Jurusan pedoman dalam menjalankan roda ekonomi secara mandiri bagi BEM Jurusan lainnya. Tidak terlalu bergantung terhadap Dekanat karena setiap harinya setiap pengurus, staff, dan kader berorientasi amal dan profit. Proposal sponsorship tetap dibuat namun bukan lagi seperti mengemis, namun hanya sebuah formalitas menguntungkan bagi calon sponsor dan bagi kita dalam menyukseskan setiap program. 

Kedua, buatlah paradigma berfikir bahwa "UANG ADA DIMANA-MANA". Tinggal kita harus 'berbakat' dalam menyiasatinya. Ya, kaya itu adalah bakat. Banyak orang yang pintar di kelas tapi toh tidak kaya-kaya pada akhirnya. Tapi coba lihat si A yang dulunya biasa-biasa saja sekarang menjadi kaya. Sudah banyak contohnya tinggal kita mencontoh mereka menumbuhkan bakat kaya pada organisasi ini, termasuk pada diri kita (memupuk jiwa entrepreneur).

Ketiga, harus ada langkah konkrit segera! Kita harus membuat suatu "Sistem Mesin Uang" yang produktif. Ada setidaknya 2 cara yang saya usulkan berdasarkan waktu dan kemanfaatan :

  1. Jangka Pendek
    • Dijalankan selama BEMJ 2010-2011
    • Kita hidup pasti menghadapi masalah. Maka kita harus memanfaatkan masalah-masalah yang ada disekitar kita untuk membuat BEMJ kaya! 
    • Mahasiswa seringkali telat bangun dan tidak sempat sarapan. Hal ini bisa kita manfaatkan denga menyediakan sarapan kecil bagi mereka. Kita bisa berjualan roti, donat, bahkan nasi. Hal ini juga berlaku jika kita berjualan pulsa untuk teman-teman sekelas. Dan tentunya kita harus profesional dengan memberikan presentase pada teman kita yang berjualan, sebagai pemasukan juga bagi  mereka.
    • Mahasiswa seringkali malas membeli buku kedokteran terkendala waktu, info dan dana. Masalah ini bisa kita manfaatkan dengan membuat semacam "Pembelian Buku Kolektif" pada setiap awal semester / modul. Memberikan semacam brosur yang berisikan rekomendasi buku, disediakan untuk beli per-buku / paket. Pembelian yang massif akan menekan harga sehingga akan lebih menguntungkan kita.
    • Untuk mahasiswa baru (lama juga bisa) biasanya masih terpupuk kebanggaan bisa masuk jurusan pendidikan kedokteran. Ini bisa kita manfaatkan dengan menawarkan pembuatan jaket angkatan (apalagi isunya angkatan 2010 ada  lebih dari 100 orang). Saya yakin mereka tertarik memesannya. Namun disini perlu diperhatikan kepuasan mereka dengan desain yang kita ajukan, bahan jaket yang ditawarkan, harga yang pantas menguntungkan, dan ketepatan waktu jadi jaketnya.
  2. Jangka Menengah-Panjang
    • Tingkat Advance = Pembangunan Aset
    • Konkritnya : membuat jasa pelayanan LCD (Infokus) ; memiliki mesin pencetak pin ; mesin percetakan koneksi atau jasa percetakan publikasi, kedai / warung (seperti di Universitas Hasanuddin), penerbit buku, atau aset-aset lainnya yang bisa jadi mesin penghasil uang.
    • Memang hal ini membutuhkan dana lebih, namun bukan hal yang mustahil bukan? Jika kita bisa membuat business plan yang mantap, saya yakin hal ini bisa dilakukan.

Kawan-kawan BEMJ kekuatan ekonomi saat ini menjadi kebutuhan mutlak. BEMJ wajib kaya bukanlah sebuah angan-angan,  saya yakin kita semua bisa, dimulai dari mengubah paradigma “uang ada dimana-mana” lalu melihat peluang yang ada di sekitar. Kekuatan finansial ini yang membuat  BEMJ Pendidikan Dokter independen, mandiri dan kuat.

Apakah hal diatas terlalu materialistis / terlalu menuhankan uang?

Saya pikir tidak. Pada dasarnya BEMJ memiliki tanggung jawab yang besar. Dari visi dan misinya jelas bahwa kita merorientasi pada pembentukan lingkungan civitas academica yang Islami. Sehingga jelas bahwa BEMJ membawa misi 'dakwah'. Sedangkan dakwah sendiri memerlukan biaya. Bukankah dakwah ini jihad dan Allah menyeru kita untuk berjihad denga harta dan jiwa? Dan Rasulullah dan para Sahabat merupakan contoh konkrit dari implementasi ayat dibawah ini. 

(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan HARTA dan JIWAMU. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya (QS. Ash-Shaff : 11)
Demikian, semoga bermanfaat!
Bagimu Allah, Islam & Bangsa Indonesia!

Referensi :
  • Al-Qur'an Al-Kariim & Terjemahan
  • Achmad, Ridwansyah Yusuf (Mantan Kepala GAMAIS ITB & KM ITB). Lembaga Dakwah Kampus Harus Kaya.
  • Hasil diskusi "Brain Storming" Divisi Kajian & Strategi BEMJ PD 2010-2011
  • Hasil pengkajian ekonomi pada beberapa organisasi universitas (khususnya pendanaan)
__________________________________
Pradipta Suarsyaf
Staff Divisi Kajian & Strategi 
Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pend. Dokter 10/11
FMHS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ph 1. 08578 234 0 567
Ph 2. 0888 971 54 01
Email : deepmoslem28@yahoo.com
Blog : http://nanyaterus.blogspot.com
Home : Wisma Sakina - Ciputat






Share/Bookmark

2 komentar:

Rosalia mengatakan...

I like this article..sy stuju dg tulisan anda, memang qt pny hak ats uang yg prnah qt bayrkan untuk dana kmahasiswaan. tp jika hanya mengandalkan dana tsb pstiny sngat kurang skli untuk smua kegiatan BEMJ..shg mmang sngt dbtuhkan kemandirian BEMJ dlm mmbiayai smua kgiatan yg ad, sprti yg anda cntohkan dlm artikel ini..trimaksh ats kritik dan saranny..smoga bnyak org yg b'pkrn spt antm..:) krna dlm hal ini BEMJ sndri tdk ad departmn dana dan usaha untuk itu dr bendahara sndiri mhin bntuan dr tmn2 BEMJ yg lain dlm rncana fundraising ini..

Pradipta Suarsyaf mengatakan...

Yup,kita harus buat perubahan k^. Setidaknya Angkatan Kang Usep ini menginisiasi ke-Mandiri-an BEMJ kedepannya. Sehingga BEMJ setelahnya bisa berkaca dan meneruskan langkah kita menuju cita-cita BEMJ yang kaya^^
________________
Hatur nuhun pisan udah mengunjungi blog ini^^

Posting Komentar

Silakan berkomentar...

 
© Copyright by Good is the enemy of Great  |  Template by Blogspot tutorial